Tantangan terhadap Ideologi Barat
Jika berbicara gerakan perlawanan terhadap Barat, masih teringat dibenak kita pada gerakan imperialism militer, yang digagas oleh Jamaludin al Afghani . Maka menurut Hassan Hanafi, di era sekarang Islam dihadapkan pada ancaman imperialisem ekonomi berupa koorporasi multi nasional, sekaligus mengingatkan akan ancaman imperialisme kebudayaan . Imperialisme kebudayaan itu dilakukan dengan cara menyerang kebudayaan dari dalam dan melepas afiliasi umat atas kebudayaannya sendiri, sehingga umat tercabut dari akarnya. Hassan Hanafi ingin memperkuat umat Islam dari dalam, dari tradisinya sendiri dan melawan pemBaratanyang bertujuan untuk melenyapka kebudayaann nasional dan memperkokoh dominasi kebudayaan Barat.
Dengan demikian berhasilah Barat menjadikan umat Islam terbelakang. Hassan Hanafi menginginkan melokalisasi Barat artinya bukanlah menkotak-kotakan, melainkan mengembalikan kepada batas alamiahnya dan menepis bahwa Barat adalah pusat peradaban dunia era kini dan menjadikan budaya Barat sebagai ukuran kemajuan sebuah peradaban suatu bangsa. Ini kemudian dilakukan dengan cara yang amat menyakitkan, dengan merenggut kemerdekaan, kebudayaan dan pribadi bangsa lain demi memaksakan budaya mereka. Akibat dari hal ini, benar saja jika kini Islam atau bangsa –non Barat tak mampu lagi menentukan nasib dan kesejahteraan bangsanya sendiri tanpa bergantung pada Barat.
Ambisi Barat yang demikian ini menjadikan Barat sangat Rasialisme, artinya Barat begitu bernafsu menjadi peradabannya sebagai model tunggal. Selain Barat adalah peradaban kuno dan terbelakang yang perlu dimusnahkan dan diganti. Tugas Kiri Islam Hassan Hanafi adalah berusaha menarik kekuatan Barat pada batas-batas Barat, setelah imperialisme pecah dan menjadikan nya sebagai objek studi dari peradaban Non-Barat bahkan membangun ilmu baru yang bernama Oksidentalisme untuk menandingi Orientalisme lama.
lihat juga:https://kopiirengadrees.blogspot.com/2019/02/kritisasi-pemikiran-hassan-hanafi-untuk.html
Orientalisme adalah ilmu yang cukup lama yang dikembangkan oleh Barat untuk mengkaji peradaban Timur dan akar-akarnya secara mendalam dan menjadikan Timur sebagai objek studinya. Selama ini kita lupa dan terkuras tenaga hanya untuk menangkis serangan balik dari serangan yang digencarkan oleh Orientalisme atas peradaaban Islam, dan kita telah lupa untuk membangun otentitas sendiri , bahkan meruntuhkan akar-akar Orientalisme dan bagaimana menjadikan Barat sebagai objek kajian studi oleh Oksidentalisme. Mugkin dengan jalan ini kita bisa mereformasi Agama , kebangkitan nasionalisme dan pencerahan peradaban Islam yang telah lama membeku.
Comments
Post a Comment