Skip to main content

Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an

“ Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an”


      Pendidikan memang merupakan kunci kemajuan, semakin baik kualitas pendidikan yang di selenggarakan oleh masyarakat, bangsa maka akan diikuti dengan semakin baik kualitas masyarakat, bangsa tersebut. Imam Syafii Rahimahullah penah mengungkapkan “ Barang siapa yang menginkan kebahagian dunia hendaknya dengan Ilmu dan barang siapa yang menginginkan kebahagian akherat dengan Ilmu’. Dan tidak  salah juga jika Fazlur Rahman (1982) Menyatakan bahwa”setiap reformasi dan pembaharuan dalam Islam harus dimulai dengan pendidikan.” Atau juga Khursid Ahmad (dalam Ismail, 1996) Menyatakan “ all of the problem that confront the muslim world today, so the educational problem is the most challenging. The future of the muslim word will depend upon the way it respons to this challenge,”yakni dari sekian banyak permasalahan yang merupakan tantangan terhadap dunia islam dewasa ini, maka masalah pendidikan merupakan masalah yang paling menantang. Masa depan dunia Islam tergantung kepada cara bagaimana dunia Islam menjawab dan memecahkan tantangan ini. Hal ini seperti yang dihadapi pendidikan di Indonesia saat ini tergantung kepada bagaimana cara umat Islam merespon dan memecahkan masalah-masalah pendidikan yang ada di Indonesia ini terutama dalam konteks pengembangan pendidikan Islam.
      Dalam islam kita banyak menemui dan bahkan kita sudah hafal ayat – ayat yang berkaitan dengan ilmu dan akhlaq, bahkan misi Rasullah Saw, adalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlaq ( liutamima makarimal akhlaq), yang mengandung makna luas dan mendalam.
       Krisis pendidikan islam sudah bukan hal yang baru-baru saja terjadi akan tetapi delima ini terjadi sudah sejak dahulu, menurut hemat saya banyak sekali nilai-nilai dalam pendidikan islam saat ini hilang yang mungkin sebagi corak, identitas pendidikan islam itu sendiri. bahkan arah tujuan pendidikan islam saat ini tidak jelas dan abu-abu. Bahkan beberapa pakar pendidikan salah satunya Dr. Arif Rahman, juga menilai bahwa saat ini masih ada yang keliru dalam pendidikan di tanah air. Menurutnya, titik berat pendidikan masih lebih banyak pada masalah kognitif. Bahkan penentu kelulusan pun masih lebih banyak pada prestasi akademik dan kurang memperhitungkan akhlaq dan budi pekerti siswa. Belum lagi jika diikuti statistik perkembangan kasus akhlaq buruk siswa. Dalam undang-undang sebenarnya sudah menekankan pentingnya pembangunan karakter anak didik, hal ini terimplikasikan melalui pendidikan akhlaq dalam hal pembinaan moral dan budi pekerti. Menurut Ahmad Tafsir, Kesalahan terbesar dalam dunia pendidikan Indonesia selama ini adalah para konseptor pendidikan melupakan keimanan sebagai inti kurikulum nasional. Sehingga kelulusan yang dihasilkan tidak memiliki keimanan yang kuat.


     Proses Pendidikan dalam Islam Tidak hanya Proses mentranfer ilmu daru guru kepada murid. Pendidikan dalam islam lebih dari itu, memberikan ketauladanan Pendidik dalam membentuk karakter seorang anak didik. Apalagi bangsa indonesia yang memiliki populasi masyarakat islam terbesar di dunia dibandingkan negara-negara islam lainnya. Kita lihat begitu banyaknya pondok pesantren, madrasah, bahkan perguruan tinggi islam di Indonesia.
        Carakter Building yangg ada pada sistem pendidikan islam di indonesia ini sudah tidak asing lagi ditelinga kita, dari hari kehari dari tahun ketahun kita disibukkan dengan pendidikan karakter. begitu banyaknya promblem pendidikan islam yang ada di Indonesia ini. Kita seperti kehilangan pijakan sehingga kita tidak mampu untuk bersaing dengan arus globalisasi, era digitalisasi seperti saat ini. Meskipun kita melihat prestasi intelektual anak-anak indonesia begitu cemerlang cukup baik dalam berbagai perlombaan baik nasional maupun internasional. Dari prestasi yang gemilang dalam bidang saint berbanding terbalik yang terjadi pada aspek yang sangat urgen, yaitu moralitas.
        Menurut Abdurrahman An-Nahlawy, proses pendidikan Islm berupaya mendidik manusia ke arah sempurna sehingga manusia tersebut dapat memikul tugas kekholifahan di bumi ini dengan prilaku amanah.menurut Mohammaad Naquib Al-Attas, Ilmu pendiidkan teoritis dan praktis harus meningkatkan makana pengajaran (ta’lim) dan memelihara (tarbiyah) menjadi peradaban (ta’dib). Karena takdib sebagai penyemaian dan penanaman adab dalam diri seseorang. Maksudnya adalah upaya atau tindakan manusia untuk mendisiplinkan jiwa dan pikiran, mencari kualitas dan sifat-sifat ruhiyah yang baik, berperilaku yang benar dengan melibatkan ilmu yang dapat menyelamatkan manusia. 
         Pendidikan dalam islam, menurut Amin Abu Lawi tidak bisa lepas dari sejarah awal kedatangan Islam. Awal kedatangan Islam merupakan cahaya perubahan, cahaya pancaran tauhid yang benar. Maka dasar rujukan mencakup al-qur’an dan sunnah serta manhaj yang berorentasi pada nilai-nilai Islam. Maka pendidikan islam bukan hanya sekedar memuat dimensi teori dan pengetahuan semata, tapi juga di implementasi dalam kehidupan, sehingga misi pendidikan Islam yaitu mengubah manusia dari era kegelapan kepada kondisi keislaman, sebagaiman dijelaskan dalam surah Ibrahim ayat 1, yang kemudian dikembangkan dalam proses pendidikan yang lebih luas.
Al-qur’an telah melakukan  proses penting dalam pendidikan manusia sejak diturunkannya wahyu pertama kepada nabi Muhammad SAW ayat-ayat tersebut mengajak manusia untuk meraih ilmu pengetahuan melalui pendidikana membaca. Proses pendidikan ini di tempatkan sebagai misi utama dalam al-qur’an untuk mengenal tugas dan fungsi manusia itu sendiri.
      Dalam realitas sejarahnya, madrasah tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk masyarakat Islam.  Hingga saat ini 91,4 % jumlah madrasah (MI, MTs dan MA) yang ada di Indonesia adalah miilik swasta, sedangkan yang sisanya (8,6%) adalah status negeri. Data statistik madrasah di jawa timur 2006 misalnya, menunjukkan bahwa dari 6.617 MI hanya 2,16 % (143) yang berstatus negeri, sisanya 97,84% (6.474) berstatus swasta. Untuk MTs dari 2.678 MTs hanya 6,72% (180) yang berstatus negeri, sedangkan sisanya 2.498 (93,27 %) bestatus swasta. Sedangkan yang  MA, dari 1.037 MA. Hanya 8,1% (84) berstatus negeri, sedangkan sisanya 953 (91,9) berstatus swast. (Data Madrasah di lingkungan MAPENDA Kanwil Depag Prop. Jawa Timur, 2006 ). Dari data diatas mengandung makna makna betapa tingginya semangat kemandirian masyarakat Islam dalam menyelengarakan pendidikan madrasah, yang lebih didorong oleh semangat keagamaan dan dakwah.


Comments

Popular posts from this blog

Tokoh-Tokoh Empirisme

Tokoh-Tokoh Empirisme   Aliran empirisme dibangun oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobes (1588-1679), namun mengalami sistematisasi pada dua tokoh berikutnya, John Locke dan David Hume. baca juga:  https://kopiirengadrees.blogspot.com/2019/02/pengertian-filsafat-pendidiakan.html a.John Locke (1632-1704)    Ia lahir tahun 1632 di Bristol Inggris dan wafat tahun 1704 di Oates Inggris. Ia juga ahli politik, ilmu alam, dan kedokteran. Pemikiran John termuat dalam tiga buku pentingnya yaitu essay concerning human understanding, terbit tahun 1600; letters on tolerantion terbit tahun 1689-1692; dan two treatises on government, terbit tahun 1690. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap aliran rasionalisme. Bila rasionalisme mengatakan bahwa kebenaran adalah rasio, maka menurut empiris, dasarnya ialah pengalaman manusia yang diperoleh melalui panca indera. Dengan ungkapan singkat Locke : Segala sesuatu berasal dari pengalaman inderawi, bukan budi (otak). ...

SYARI’AH: SEJARAH PEMAKNAAN ISLAM

BOOKREVIEW KHALIL ABDUL KARIM SYARI’AH: SEJARAH PEMAKNAAN ISLAM  A.       Pendahuluan 1.       Latar Belakang Masalah Syari’at dalam perspektif islam, merupakan hukum-hukum Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Syari’at dalam pengertian ini adalah wahyu, baik dalam pengertian al-wahy al-mathluww (al-qur’an) maupun dalam pengertian al-wahy ghair al-mathluww (sunnah). Meminjam istilah Satria Effendi M. Zein, syari’at adalah al-Nushush al-Muqaddasah ( nash-nash yang suci) dalam al-qur’an dan al-sunnah al-Mutawatirah (hadis yang mutawatir ). [1] Syari’at dapat dipahami sebagai ajaran Islam yang sama sekali tidak dicampuri oleh daya nalar manusia. Syari’at merupakan wahyu Allah secara murni, karenanya ia bersifat mutlak, tetap, kekal, dan tidak boleh diubah. Dengan argumentasi ini, maka syari’at merupakan sumber fiqh, karena fiqh merupakan pemahaman yang mendalam terhadap al-Nushush al-Muqaddasah te...

Pengertian Filsafat Pendidiakan

Filsafat merupakan pandangan hidup yang erat hubungannya dengan nilai-nilai sesuatu yang dianggap benar. Jika filsafat dijadikan pandangan hidup oleh sesuatu masyarakat, maka mereka berusaha untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata. Jelaslah bahwa filsafat sebagai pandangan hidup suatu bangsa berfungsi sebagai tolok ukur bagi nilai-nilai tentang kebenaran yang harus dicapai. Adapun untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dilakukan dengan berbagai cara salah satunya lewat pendidikan. [1] Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang berlandaskan atas dasar-dasar ajaran Islam, yakni Al Qur'an dan Hadits sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat Islam. Melalui pendidikan inilah, kita dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan As-sunnah. Sehubungan dengan hal tersebut, tingkat pemahaman, penghayatan, dan pengamalan kita terhadap ajaran Islam sangat tergantung pada tingkat kualitas pendidikan Islam yang kita terima. ...

PERAWATAN JENAH

PERAWATAN JENAH   Ada hal yag harus dilakukan bagi orang yang telah mati sebelum di lakukan perawatan terhadap jenazah antara lain, yaitu; 1.     Menutup matanya yang terbuka sambil berdoa إن الروح إذا قبض تبع البصر “sesungguhnya jika ruh telah di cabut, maka pandangan matanya mengikuti” 2.     Menutup mulutnya yang terbuka 3.     Melepas semua pakaian yang di kenakan dan menggantinya dengan selimut (kain yang menutupi mulai dari kepala hingga kaki) sebab pakaian yang melekat waktu kematiannya menyebabkan dia cepat rusak 4.     Hadapkanlah mayit tersebut kearah qiblat 5.     Gunakanlah sesuatu yang membuat ruang mayit tersebut menjadi harum, seperti kemenyan dan sebagainya. Artinya ruangan yang ditempati tidak bau. 6.     Dan perut mayit itu seyogyanya diberi benda asalkan bukan al-qur’an. Seprti hanya kaca dan lainya. 7.     Membebaskan mayit tersebut dar...

ISLAM LIBERAL DAN PENDIDIKAN ISLAM

JURNAL ISLAM LIBERAL DAN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Analisis Pemikiran Abdurrahman Wahid) Email: subiantoro810@gmail.com Abstrak Tulisan ini memotret bagaimana pemikiran Abdurrahman Wahid terhadap Islam Liberal yang dulu Wacana Islam Liberal Indonesia menghentak republic ini dengan menawarkan wacana baru yang sangat kontradiktif dengan wacana islam mainstream yang cenderung revivalis, monolit, formalis-syariah sehingga mengarah intoleran karena tidak adanya kompromi, tetapi   menurut Abdurrahman Wahid bahwa Islam Liberal, datang sebagai warna yang menawarkan keislaman yang relevan dengan kondisi riel masyarakat Islam, bukan kontradiktif dengan realitas masyarakat tanah air, serta toleran Islam buat semua umat beragama, inklusif dan terbuka. dari sinilah islam liberal tidak hanya bermain dalam isu yang abstrak yang tidak bisa dipahami oleh orang lain, melainkan dapat merambah gagasan yang bersifat praktis dan memberikan harapan bagi masa depan kemanusiaan, karena islam...

Study Pemikiran Imam Zarkasyi Tentang Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia

A.                 Latar Belakang Pendidikan memang merupakan kunci kemajuan, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu masyarakat atau bangsa, maka akan diikuti dengan semakin baiknya kualitas masyarakat atau bangsa tersebut. [1] All of the problem that confront the muslim word today, so the educational problem is the most challengging. That future of the muslim world will depend upon the way it respons to this challenge,” yakni dari sekian banyak permasalahan yang merupakan tantangan terhadap dunia Islam dewasa ini, maka masalah pendidikan merupakan masalah yang paling menantang. Masa depan dunia Islam tergantung kepada cara bagaimana dunia Islam menjawab dan memecahkan tantangan ini. Statment ini menggaris bawahi bahwa masa depan Islam di Indonesia juga tergantung kepada bagaimana cara umat Islam merespons dan memecahkan masalah-masalah pendidikan yang berkembang di Indonesi...