Implikasi Perkembangan Teori Pembelajaran
Perkembangan teori belajar cukup pesat.
Berikut ini adalah teori belajar dan aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran. Pertama
aliran tingkah laku (Behavioristik),
belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi
antara stimulus dan respon. Perubahan perilaku dapat berujud sesuatu yang
kongkret atau yang non kongkret, berlangsung secara mekanik memerlukan
penguatan. Tokoh dalam aliran ini adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin
Guthrie, dan Skinner. Aplikasi teori belajar behavioristik dalam pembelajaran,
tergantung dari beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, sifat meteri
pelajaran, karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Kedua aliran kognitif, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang
tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku, menekankan pada gagasan bahwa
pada bagian-bagian suatu situasi berhubungan dengan konteks seluruh situasi
tersebut. Pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi
yang bersinambungan dengan lingkungan. Tokoh aliran ini Piaget, David Ausebel,
Brunner. Aplikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru harus
memahami bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses
berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan
benda-benda kongkret, keaktifan siswa amat dipentingkan, guru menyususun materi
dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks, guru
menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatikan perbedaan individual
siswa untuk mencapai keberhasilan siswa.
Ketiga aliran humanistik, belajar adalah menekankan pentingnya isi dari proses
belajar bersifat eklektik, tujuannya adalah memanusiakan manusia atau mencapai
aktualisasi diri. Dalam praktiknya menggunakan teori belajar Ausebel, teori
Bloom, Kolb, dll. Aplikasi teori humanistik dalam pembelajaran guru lebih
mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta
membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.
Keempat teori belajar menurut aliran kontemporer, Teori kontemporer
yang bermunculan saat ini banyak sekali di antaranya teori belajar sibernetik.
Teori belajar sibernetik merupakan
teori belajar yang relatif baru, jika dibandingkan dengan teori-teori belajar
yang sudah dibahas sebelumnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan
teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori Sibernetik (Budiningsih,
2005:80-81), belajar adalah pengolahan informasi. Seolah-olah teori ini
mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar
daripada hasil belajar. Proses belajar memang penting dalam teori sibernetik
namun yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang diproses yang akan
dipelajari siswa. Informasi inilah yang akan menentukan proses bagaimana proses
belajar akan berlangsung, sangat ditentukan oleh sistem informasi yang
dipelajari. Tokoh teori ini Gage dan Berliner, Biehler, Snoman, Baine, dan
Tennyson. Aplikasi teori ini, untuk mendukung proses pembelajaran dalam
kegiatan belajar hendaknya menarik perhatian, memberitahukan tujuan
pembelajaran kepada siswa, merangsang ingatan pada prasyarat belajar,
menyajikan bahan perangsang, memberikan bimbingan belajar, mendorong unjuk
kerja, memberikan balikan informatif, menilai unjuk kerja, meningkatkan retensi
dan alih belajar. Dengan memahami berbagai teori belajar, prinsip-prinsip
pembelajaran dan pengajaran, pendidikan yang berkembang di bangsa kita niscaya
akan menghasilkan out put-out put yang berkualitas yang mampu membentuk manusia
Indonesia seutuhnya.
Comments
Post a Comment