Manajer di Sekolah
Mengimbangi
krisis yang ada, kepala sekolah tidak hanya dituntut sebagai educator dan
administrator, melainkan juga harus berperanan sebagai manajer dan supervisor
yang mampu menerapkan manajemen bermutu. Indikasinya ada pada iklim kerja dan
proses pembelajaran yang konstruktif, berkreasi serta berprestasi. Manajemen
sekolah tidak lain berarti pendayagunaan dan penggunaan sumber daya yang ada
dan yang dapat diadakan secara efisien dan efektif untuk mencapai visi dan misi
sekolah.
Kepala
sekolah bertanggung jawab atas jalannya lembaga sekolah dan kegiatannya. Kepala
sekolah berada di garda terdepan dan dapat diukur keberhasilannya. Pada
prinsipnya manajemen sekolah itu sama dengan manajemen yang diterapkan di
perusahaan. Perbedaannya terdapat pada produk akhir yang dihasilkan. Yang
dihasilkan oleh manajemen sekolah adalah manusia yang berubah. Dari yang tidak
tahu menjadi tahu, dari yang tidak berpengalaman menjadi berpengalaman, dari
yang tak bisa menjadi bisa. Sedangkan sasaran manajemen perusahaan itu pada kualitas
produksi benda-benda mati. Jadi, manajemen sekolah berandil kuat pada
pembentukan kualitas manusia yang merupakan generasi penerus bangsa. Atensi
masyarakat yang telah teralienasikan akibat propaganda wacana teknologi dalam
pembelajaran harus segera diobati dengan mengedepankan wacana kualitas kepala
sekolah. Realitas sekolah itu dimanage oleh kepala sekolah bukan pada kata-kata
para marketer yang mengejar target siswa demi perolehan bonus. Para ahli
manajemen seperti Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E.
Hoslisson (1997,18) melihat bahwa salah satu input strategis bagi langkah maju
perusahaan adalah membentuk konsep yang berbasiskan sumber daya manusia demi
suatu profitabilitas yang tinggi. Tak ada salahnya konsep ini dipakai di
sekolah. Secara sederhana dapat diterjemahkan bahwa keberhasilan sekolah
tergantung pada teknik mengelola manusia-manusia yang ada di sekolah untuk
suatu keberhasilan yang tak terukur nilainya yaitu pemanusiaan manusia dalam
diri peserta didik dan penghargaan bagi rekan-rekan pendidik sebagai insan yang
kreatif dan peduli akan nasib generasi penerus bangsa. Tujuh kegiatan pokok
yang harus diemban kepala sekolah yakni merencanakan, mengorganisasi,
mengadakan staf, mengarahkan/orientasi sasaran,mengkoordinasi, memantau serta
menilai/evaluasi.
Melalui
kegiatan perencanaan terjawablah beberapa pertanyaan: Apa yang akan, apa yang
seharusnya dan apa yang sebaiknya? Hal ini tentu berkaitan dengan perencanaan
reguler, teknis-opersional dan perencanaan strategis (jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang). Kepala sekolah mulai menggarap bidang sasaran
yang mungkin sebelumnya sudah dikaji secara bersama-sama. Dalam kegiatan
perencanaan, garapan bidang sasaran itu dibagi, dipilah, dikelompokkan serta
diprioritaskan. Pusat perhatian dan pemikiran tertuju kepada pertanyaan:
Bagaimana membagi, memilah dan mengelompokkan sasaran itu sehingga dapat
diselesaikan? Tentu saja atas hasil pertimbangan partisipatif yang
menghengkangkan persepsi keliru mengenai "meeting sama dengan
pemberitahuan".
Comments
Post a Comment