MANAJEMEN
PENDIDIKAN
Pengertian Pendidikan
·
Pendidikan Dalam
arti luas, pendidikan adalah setiap proses di mana seseorang mem-peroleh
pengetahuan ( knowledge acqui-sition ), mengembangkan kemampuan/keterampilan
(skills developments) sikap atau mengubah sikap ( attitute change ). Pendidikan
adalah suatu proses trans-formasi anak didik agar mencapai hal _hal tertentu
sebagai akibat proses pendidikan yang diikutinya.
·
Pendidikan
mempunyai fungsi sosial and individual. Fungsi sosialnya adalah un-tuk membantu
setiap individu menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif de-ngan
memberikan pengalaman kolektif masa lampau dan kini. Fungsi individualnya
adalah untuk memungkinkan seorang me-nempuh hidup yang lebih memuaskan dan
lebih produktif dengan menyiapkannya untuk menghadapi masa depan (penga-laman
baru). Proses pendidikan dapat berlangsung secara formal seperti yang terjadi
di berbagai lembaga pendidikan. Ia juga berlangsung secara informal lewat
berbagai kontak dengan media komunikasi seperti buku, surat kabar, majalah, TV,
radio dan sebagainya.
·
Suatu sistem
pendidikan bukan hanya terdiri dari lembaga pendidikan (sekolah, perguruan
tinggi), tetapi juga meliputi per-pustakaan, museum, penerbit, dan berbagai
agen yang melakukan transmisi penge-tahuan dan keterampilan
Manajemen Pendidikan
·
Walaupun awalnya
manajemen diperlukan bagi organisasi bisnis, dalam per-kembangnya manajemen
juga diperlukan dalam upaya _upaya nir laba seperti seko-lah, lembaga
keagamaan, dan sebagainya. Saat ini literatur mengenai manajemen un-tuk
organisasi nir laba cukup banyak ter-sedia. Bahkan pada beberapa sekolah bisnis
ada matkuliah bahkan spesialisasi dalam manajemen organisasi nir laba. Dalam
kuri-kulum sekolah teologia di Barat bahkan ada matkuliah manajemen gereja (
churc management ).
·
Dalam
pendidikan, seorang manajer pendidikan mempunyai tugas mengkoordinasikan
berbagai sumber daya yang dipunyainya seperti guru, sarana dan prasarana
sekolah (perpustakaan, laboratorium, dsb.) untuk mencapai sasaran dari lembaga
pen-didikan yang menjadi tanggung jawabnya.
·
Universalitas
fungsi manajemen (pe-rencanaan, pengorganisasian, kepemimpin-an dan pengawasan)
dan transferability kemampuan manajemen didukung banyak pihak. Seorang manajer
yang sukses dalam industri tertentu, juga akan mempunyai peluang sukses di
industri lain. Salah satu kasus kontemporer adalah keberhasilan CEO IBM Louis
Gerstner yang direkrut dari perusahaan penjual biskuit Nabisco. Walaupun
memproduksi dan memasarkan komputer amat berbeda dari biskuit, namun sukses
Louis Gerstner membuktikan dalil transferability kemampuan manajemen. Jauh
sebelum Louis Gerstner, Eisenhower dan McNamara juga mem-buktikan validitas
kedua dalil ini. Keduanya adalah perwira tinggi angkatan bersenjata Amerika
Serikat. Keduanya berhasil dalam pekerjaan non militer.
·
Keberhasilan The
Wharton School menjadi sekolah bisnis terbaik di Amerika juga disebabkan karena
yang direkrut sebagai dekan bukanlah seorang akademis, tetapi praktisi bisnis
yaitu seorang kon-sultan dari McKinsey . Model praktisi menjadi dekan sekolah
bisnis menjadi semacam trend di Amerika. Sekolah Bisnis University Maryland dan
Darden School dari The University of Virginia juga merekrut praktisi manajemen
sebagai dekan mereka.
·
Berdasarkan
observasi, dapat dihi-potesakan bahwa kualitas manajemen ter-baik berada dalam
sektor bisnis. Mana- jemen non bisnis masih jauh dari baik. Dalam hal ini
manajemen sekolah/ pen-didikan, saya berpendapat secara umum bahwa hal ini
masih jauh dari baik. Sekolah yang menyelenggarakan manajemen pen-didikan yang
baik mungkin dapat dihitung dengan jari.
·
Dunia pendidikan
dapat belajar banyak dari para praktisi manajemen (manajer) di dunia bisnis.
Para manajer bisnis dapat mentransfer kemampuannya untuk mem-perbaiki manajemen
pendidikan.
Beberapa Isu
·
Sasaran
Pendidikan: Aspek afektif
·
Manajemen Guru
·
Peningkatan
Pengawasan
·
Manajer
Pendidikan
·
Aliansi
Antarsekolah
·
Partisipasi
Manajer Bisnis
Comments
Post a Comment