Ontologi Pendidikan Islam
Ontologi pendidikan Islam membahas hakikat substansi dan pola organisasi
pendidikan Islam. Secara ontologis, Pendidikan Islam adalah hakikat dari kehidupan
manusia sebagai makhluk berakal dan berfikir. Jika manusia bukan makluk
berfikir, tidak ada pendidikan. Selanjutnya pendidikan sebagai usaha
pengembangan diri manusia, dijadikan alat untuk mendidik.[1]
Kajian ontologi ini tidak dapat dipisahkan dengan Sang Pencipta. Allah
telah membekalkan beberapa potensi kepada kita untuk berfikir. Pertanyaan
selanjutnya apakah sebenarnya hakekat pendidikan Islam itu?
3 Kata kunci tentang pendidikan Islam yaitu :
a.
Ta’lim, kata ini telah
digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam. Mengacu pada
pengetahuan, berupa pengenalan dan pemahaman terhadap segenap nama-nama atau
benda ciptaan Allah. Rasyid Ridha, mengartikan ta’lim sebagai proses transmisi
berbagai Ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan
tertentu.[2]
b.
Al tarbiyah, penggunaan istilah ini
berasala dari kata Rabb walaupun kata ini memiliki banyak arti akan
tetapi pengertian dasarnya menunjukan kata tumbuh, berkembang, memelihara,
merawat, mengatur, dan menjaga
kelestarian atau eksistensinya. Kata ini paling banyak digunakan dibandingkan
dengan istilah lainnya.
c.
Al-Ta’dib,
menurut al-Attas, istilah yang
paling tepat untuk menunjukan pendidikan islam adalah al-Ta’dib, kata
ini berarti pengenalalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan
kedalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari
segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan.
Ta’dib, Syed Muhammad Naquib
al-Attas mengungkapkan istilah yang paling tepat untuk menunjukan
pendidikan Islam adalah al-Ta’dib, kata ini berarti pengenalalan dan
pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia
(peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam
tatanan penciptaan.[3]
Dari ketiga kata kunci di atas, berbagai
pakar telah merumuskan tentang pendidikan Islam, sebagai berikut:
1)
Ahmad. D. Marimba mengatakan
bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani menuju terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.[4]
2)
Saefuddin Anshari mengatakan
pendidikan Islam adalah proses bimbingan (pimpinan, tuntutan, susulan) oleh
subjek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan dan kemauan,
intuisi, dsb).[5]
3)
M. Yusuf al Qardawi mengatakan bahwa
pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya akal dan hatinya, rohani
dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya.
4)
Ahmad Tafsir mendefinisikan
pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia
berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah
suatu sistem yang dapat mengarahkan kehidupan peserta didik sesuai dengan
ideologi Islam. Dengan demikian secara ontologis pemahaman terhadap pendidikan
Islam tidak dapat dipisahkan dengan Allah selaku Pencipta manusia. Karena
pendidikan Islam ditujukan pada terbentuknya kepribadian Muslim yang dapat
memenuhi hakikat penciptaannya, yakni menjadi Pengabdi Allah.
Comments
Post a Comment