Skip to main content

Sekolah dan Wajah Kepala Sekolah


Sekolah dan Wajah Kepala Sekolah

Dalam hal kekurangberhasilan wajah sekolah mungkin tepat dilekatkan pada kepala sekolah. Bahkan bukan sekedar melekatkan melainkan suatu konsekuensi kiprah regulasi kepala sekolah. Ibarat nahkoda yang menjalankan sebuah kapal mengarungi samudera, kepala sekolah mengatur dan memanajemeni segala sesuatu yang ada di sekolah. Dengan demikian, yang harus bertanggung jawab atas kandasnya sebuah sekolah dan gagalnya peserta didik adalah kepala sekolah. Apabila sekolah menuai keberhasilan maka kinerja kepala sekolah telah terukur. Semakin banyak orang yang menikmati kepuasan batin, yakni dihargai, diberdayakan dan prestatif adalah tanda-tanda kemajuan bagi kepala sekolah. Nahkoda sekolah telah mendekatkan keberhasilan para penumpang pada wilayah tujuan yang ingin diraihnya. Peserta didik merasa enjoy dan betah bila berada di sekolah. Proses pembelajarannya telah menjadikan peserta didik lebih manusiawi dan semakin menemukan diri mereka sendiri. Para guru mempunyai sense of belonging yang tinggi akan sekolah. Kualitas sekolah dirajut dan dipertahankan. Bukan tidak mungkin hal-hal itu secara tidak langsung memikat para pengembara idealis untuk memasukkan anak-anaknya pada sekolah yang bermutu itu. Namun keberhasilan itu bukan semata keberhasilan kepala sekolah melainkan keberhasilan semua orang yang terlibat dalam kegiatan manajemen sekolah. Sebagai satu kesatuan, para penggarap manajemen telah mampu menunjukkan kerja yang kualitatif dan kooperatif. Keberhasilan masing-masingnya adalah juga keberhasilan kepala sekolah. Wajah sekolah ada pada kepala sekolah.

·      Pola lama Menuju Pola baru
·      - Subordinasi ------> - Otonomi
·      - Pengambilan keputusan terpusat ------> - Pengambilan keputusan partisipasi
·      - Ruang gerak kaku ------> - Ruang gerak luwes
·      - Pendekatan birokratik ------> - Pendekatan Profesional
·      - Sentralistik ------> - Desentralistik
·      - Diatur ------> - Motivasi diri
·      - Overregulasi ------> - Deregulasi
·      - Mengontrol ------> - Mempengaruhi
·      - Mengarahkan ------> - Memfasilitasi
·      - Menghindar Resiko ------> - Mengelola resiko
·      - Gunakan uang semuanya ------> - Gunakan yang seefisien mungkin
·      - Individu yang cerdas ------> - Informasi terbagi
·      - Informasi terpribadi ------> - Pemberdayaan
·      - Pendelegasian ------> - Organisasi datar- Organisasi herarkis
Selanjutnya,melalui penerapan MBS akan nampak karakteristik lainnya dari profil sekolah mandiri, di antaranya sebagai berikut :
·      1. Pengelolaan sekolah akan lebih desentaristik 2. Perubahan sekolah akan lebih didorong oleh motivasi internal dari pada diatur oleh luar sekolah. 3. Regulasi pendidkan menjadi lebih sederhana. 4. Peranan para pengawas bergeser dari mengontrol menjadi mempengaruhi.dari mengarahkan menjadi menfasilitasi dan dari menghindari resiko menjadi mengelola resiko. 5. Akan mengalami peningkatan manajemen. 6. Dalam bekerja, akan menggunakan team work 7. Pengelolaan informasi akan lebih mengarah kesemua kelompok kepentingan sekolah 8. Manajemen sekolah akan lebih menggunakan pemberdayaan dan struktur organisasi akan lebih datar sehingga akan lebih sederhana dan efisien
·      Selanjutnya dilihat dari sumber daya manusia sekolah yang mandiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·      1. Pekerjaan adalah miliknya 2. Bertanggung jawab 3. Memiliki kontribusi terhadap pekerjaannya 4. Mengetahui poisisi dirinya dan memiliki kontrol terhadap pekerjaannya 5. Pekerjaan merupakan bagian hidupnya.
·      Dalam upaya menuju sekolah mandiri, terlebih dahulu kita perlu menciptakan sekolah yang efektif. Ciri sekolah yang efektif adalah sebagai berikut:
·      1.visi dan misi yang jelas dan target mutu yang harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan secara lokal. 2. Sekolah memiliki output yang selalu meningkat setiap tahun. 3. Lingkungan sekolah aman, tertib, dan menyenangkan bagi warga sekolah. 4. Seluruh personil sekolah memiliki visi, misi, dan harapan yang tinggi untuk berprestasi secara optimal. 5. Sekolah memiliki sistem evaluasi yang kontinyu dan komprehensif terhadap berbagai aspek akademik dan non akademik.
·      Untuk lebih jelasnya gambaran sekolah yang efektif ( effective school ) dapat digambarkan melalui gambar berikut ini.




Comments

Popular posts from this blog

Pengujian kebenaran ilmu Al-Ghozali

Pengujian kebenaran ilmu Menurut Al-Ghozali, semua proposisi atau teori ilmiah harus diuji kebenrannya dengan metode falsifikasi dan atau verifikasi berdasarkan kreteria di atas. Istilah "falsifikasi dan verifikasi" yang populer pada abad 20 dalam konteks rasionalisme kritis dan positivisme logik, esensinya inheren di dalam teori pengetahuan atau filsafat ilmu sendiri. Di sini, Al-Ghozali menyebut" pengujian" dengan beberapa term, seperti taftisy (pengujian, pemeriksaan), istiqsa, bahs, ittila, mumarrasah (analisis, pengkajian, penelaahan dan penelitian secara kritis, tajam dan mendalam), tajriban (pengujian dengan eksperimen ) dan suluk (penelusuran). Verifikasi disebutnya dengan term "tahqiq" (pembuktian kebenaran), isbat (penentapan/peneguhan) dan tamhid li haqq (penyiapan jalan atau korobasi bagi kebenaran). Falsifikasi disebutnya dengan beberapa term berikut. a. Radd (penolakan, penyanggahan) seperti dalam kalimat: Artinya"   sebagi radd...

Parameter dan Pengujian kebenaran Ilmu Imam Al-Ghozali

Parameter dan Pengujian kebenaran Ilmu Jika menurut Al-Ghozali, segala sesuatu mempunyai esensi yang,   selain esensi Allah dapat diketahui dengan epistemologi di atas sedangkan ilmu adalah hasil proses kegiatan epistemologi terseut berupa proposisi atau copy objek pada mental subjek yang sesuai dengan realitas objek sendiri, malahnya adalah apa parameter kebenaran ilmu itu dan bagaimana cara pengujiannya? yang lebih fundemental dalah apa kebenaran itu? baca juga:  https://kopiirengadrees.blogspot.com/2019/01/pemikiran-pendidikan-islam-gagasan_24.html masalah kebenaran ( truth ) memang merupakan puncak kajian epistemplohi yang bermuara pada metafisika. Bahkan ia merupakan pokok masalah filsafat pengetahuan, yang justru di cari dan dicoba pemecahannya oleh Ghozali dengn epistemologi dan proses perjalanan hidupnya seperti di muka. Setidaknya, tiga aspek permasalahan dikaji, yaitu segi esensi, parameter, dan cara pengujian kebenaran baca juga:  https://kopiirengad...

Beberapa Jenis Empirisme

Beberapa Jenis Empirisme 1. Empirio-kritisisme     Disebut juga Machisme. ebuah aliran filsafat yang bersifat subyaktif-idealistik. Aliran ini didirikan oleh Avenarius dan Mach. Inti aliran ini adalah ingin “membersihkan” pengertian pengalaman dari konsep substansi, keniscayaan, kausalitas, dan sebagainya, sebagai pengertian apriori. Sebagai gantinya aliran ini mengajukan konsep dunia sebagai kumpulan jumlah elemen-elemen netral atau sensasi-sensasi (pencerapan-pencerapan). Aliran ini dapat dikatakan sebagai kebangkitan kembali ide Barkeley dan Hume tatapi secara sembunyi-sembunyi, karena dituntut oleh tuntunan sifat netral filsafat. Aliran ini juga anti metafisik. baca jug:  https://kopiirengadrees.blogspot.com/2019/02/pengertian-empirisme.html 2. Empirisme Logis      Analisis logis Modern dapat diterapkan pada pemecahan-pemecahan problem filosofis dan ilmiah. Empirisme Logis berpegang pada pandangan-pandangan berikut : a. Ada batas-batas ba...

تَرْكِيْبُ البَرْنَامِجُ حَفْلْةُ التَخَرُجُ الفَتْرَةُ الرَابِعَة و الميلاد الجامعة ألإسلامية , العَامُ الدِرَاسِي أَلْفَيْنِ وَثمَانِيَةُ عَشَر أو ألفين وَتِسْعَةَ عَشَرَ مِلَادِيَة

تَرْكِيْبُ البَرْنَامِجُ حَفْلْةُ التَخَرُجُ الفَتْرَةُ الرَابِعَة و الميلاد الجامعة ألإسلامية , العَامُ الدِرَاسِي أَلْفَيْنِ وَثمَانِيَةُ عَشَر أو ألفين وَتِسْعَةَ عَشَرَ مِلَادِيَة تَرْتِيْبُ البَرْنَامِج البرامج الأول : دَخَلَ المَوَاكِبَ غُرْفَةِ الإِحْتِفَالُ البرنامج الثاني : قِرَاءَةُ القُرانِ الكَريم, سَيَتْلُوْهَا يُغْنِي الأَغْنِياءُ الاندونيسية رَاياَ   ومَارِسْ الجَامِعَةُ الإِسْلَامِيَةُ تُولغ باواغ Sigeh pangunten الَرقْصُ البرنامج الثالث: فَتْحُ جِلْسَةِ مَجْلِيْسُ الشُيُوْخُ البرنامج الرابع : قِرَاءَةُ مَرْسُوْم اِشْتِرَاعِيّ رَئِيْسُ الجَاِمِعَةُ الإِسْلاَمِيَةُ تولغ باواغ البرنامج الخامس : مَوْكِبُ التَخْرُجَ البرنامج السادس : تَوْكِيْدُ جَامِعُي البرنامج السابع : تَعْهِدُ الخَرِيْجِيْنَ الجَامِعَةُ الإِسْلاَمِيَة تُوْلَغْ بَاوَاغْ البرنامج الثامن : تَقْدِيمُ أَفْضَلُ الشَهَادَةِ البرنامج التاسع : كَلِمَةُ الإِسْتِقْبَالُ v       رَئِيْسُ الجَاِمَعَةِ الإِسْلَامِيَةِ تُوْلَغ بَاوَاغ v    ...